Archive for the ‘Rosullulah SAW’ Category

Tentang Idul Adha & Syarat-Syarat Berqurban

Tanggal 16- November 2010

Assalamualaikum. Wr.Wb

Karena Malam ini malam Idul Adha. maka saya akan membuat post spesial tentang berqurban. Sebelum menjelaskan syarat-syarat berqurban. saya akan memberi tahu. apa sih idul adha itu, dan bagaimana sejarah idul adha itu. yuk kita telusuri.

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda pada hari Nahar, “Barang siapa yang menyembelih sebelum shalat hendaknya dia ulangi”, maka berdirilah seorang lelaki, “Ya Rasulullah, ini adalah hari yang daging itu sangat dinikmati”, dan laki-laki tersebut menyebutkan keperluan dari tetangganya sehingga dia menyembelih sebelum shalat, maka Rasulullah seakan-akan membenarkannya, “Saya memiliki kambing yang belum cukup umur yaitu lebih saya senangi dari pada dua kambing berdaging, apakah saya boleh menyembelih kambing yang belum cukup umur ini”, maka Nabi memberikan keringanan baginya.
Saya (Anas) tidak tahu apakah keringanan ini khusus baginya atau juga bagi yang lain. Kemudian Rasulullah merunduk pada kedua kambing itu dan menyembelih keduanya. Maka berdirilah sekolompok manusia pada kambing kecil (kecil jika dibandingkan dengan yang lain tapi sudah cukup umur) maka mereka saling membagi.
Kesimpulan: menyembelih hewan kurban harus sudah memenuhi umur yang ditentukan oleh syariat, apabila kurang dari umur yang ditentukan maka tidak syah kurbannya dan hanya dihitung sebagai sadaqah. Keringanan di atas hanya diberikan kepada beberapa sahabat saja dan tidak diberikan kepada orang lain lagi setelahnya.

Dari Anas bin Malik, sesungguhnya Rasulullah shalat kemudian khutbah dan beliaumemerintahkan orang yang menyembelih sebelum shalat untuk mengulanginya.

Kesimpulan:
Awal waktu menyembelih adalah setelah salat Idul Adha bagi orang yang tidak bepergian, sedangkan bagi orang yang sedang safar (bepergian) maka mereka memperkirakan waktu dimana kaum Muslimin telah selesai mengerjakan shalat Idul Adha.
Akhir waktu menyembelih terdapat dua pendapat dari kalangan Ulama, pendapat pertama ketika matahari terbenam pada tanggal 12 Dzulhijjah dan pendapat kedua ketika matahari terbenam pada tanggal 13 Dzulhijjah. Dalil dari pendapat kedua memakai ayat“Agar mereka mengingat Allah pada hari-hari yang telah ditentukan”. Pada ayat ini disebutkan hari-hari (ayyaamin) dalam bentuk jamak. Dalam bahasa Arab kata jamak memiliki jumlah minimal tiga. Dan ini pendapat yang dipilih kebanyakan ulama pada masa ini. Akan tetapi apabila memilih untuk berhati-hati dengan memilih batas akhir tanggal 12 maka hal ini juga diperbolehkan karena tidak terdapat riwayat yang kuat dari sahabat yang menunjukkan mereka menyembelih pada tanggal 13 Dzulhijjah.

Bab Mengenai Umur Hewan Kurban
Dalam berkurban terdapat 5 syarat hewan yang akan dikurbankan secara global:

  1. Merupakan hewan ternak.
  2. Telah memenuhi umur.
  3. Terlepas dari cacat.
  4. Disembelih pada waktunya.
  5. Merupakan milik pribadi, hewan tersebut tidak terkait dengan hak orang lain.

Dari Jabir Radhiyallahu ta`ala ‘anhu, Rasulullah bersabda, “Jangan kalian menyembelih kecuali hewan yang sudah memenuhi umur, kecuali kalau sulit bagi kalian. Apabila sulit bagi kalian maka sembelihlah jada-a dari domba.”
Yang termasuk hewan ternak adalah unta, kambing, dan sapi. Sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits yang menjelaskan tentang berkurban. Dan ditegaskan oleh Ibnu Qayim bahwa tidak pernah diriwayatkan dari Rasulullah ataupun sahabat untuk penyembelihan kurban, haji, aqiqah kecuali dari hewan ternak. Jadi tidak syah berkurban dengan 100 ekor ayam, bebek, dll.
Tidak ada perbedaan antara sapi dan kerbau karena hakikatnya sama, demikian pendapat Asy Syaikh Abdulaziz bin Muhammad Alu Syaikh dan Asy Syaikh Shalih Al Fauzan.

Urutan keutamaan berkurban dari hewan yang dikurbankan:

  1. Dengan 1 ekor unta
  2. Dengan 1 ekor sapi
  3. Dengan 1 ekor kambing
  4. Dengan 1/7 unta
  5. Dengan 1/7 sapi

(*admin, demikian dijelaskan oleh Al Ustadz Dzulqarnain, padahal sebenarnya harga 1/7 unta lebih mahal daripada harga 1 ekor kambing)
Sedangkan untuk nomor yang sama maka dilihat dari sisi harga, penampilan, jumlah daging, jenis kelasnya, dll. Boleh berkurban baik dari jenis betina atau pejantan.

Umur Hewan Kurban
Penetapan umur minimal hewan kurban tidak disebutkan dalam nash hadits, akan tetapi hal tersebut dipahami dari kebiasaan bangsa Arab. Umur minimal untuk hewan kurban sebagai berikut:

  1. Unta minimal 5 tahun dan telah masuk tahun ke 6.
  2. Sapi minimal 2 tahun dan telah masuk tahun ke 3.
  3. Kambing Domba diperbolehkan umur minimal 6 bulan bagi yang sulit mendapatkan yang 1 tahun. Sedangkan bagi jenis selain Domba (misal kambing jawa) maka minimal umur 1 tahun dan telah masuk tahun ke 2.

Dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah shalat mengimami kami pada hari Nahr, maka majulah sekelompok lelaki kemudian mereka menyembelih, dan mereka menyangka bahwa Rasulullah telah menyembelih, maka Rasulullah memerintah bagi siapa yang telah menyembelih untuk menyembelih dengan sesembelihan yang lain dan agar mereka tidak menyembelih sebelum Rasulullah menyembelih kurbannya.
Pelajaran:
Apabila imam / pimpinan suatu negeri menyembelih di tempat yang terbuka, maka dia tidak boleh mendahului imam tersebut. Apabila dia menyembelih mendahului imam, maka sesembelihannya tidak sah. Tetapi apabila imam tersebut tidak menampakkan syiar ini, maka kita boleh menyembelih apabila shalat Idul Adha telah dilaksanakan.

Dari Uqbah bin Amir, sesungguhnya Rasulullah memberikan kambing agar dibagikan untuk disembelih, maka tersisa bagiku kambing yang bukan domba (belum 1 tahun), maka hal ini disebutkan kepada Nabi dan Nabi memerintahkan untuk menyembelih baginya.

Dari Uqbah bin Amir, Rasulullah membagi di tengah kami hewan kurban, dan sayapun hanya mendapatkan jada-a (kambing bukan domba yang berumur kurang dari 1 tahun), maka Rasulullah bersabda “sembelihlah”.

Tidak Boleh Terdapat Cacat Pada Hewan Kurban

Keterangan ini berdasar hadits dari Bara` bin Azid, diriwayatkan oleh Imam Malik, Akhmad, Abu Dawud, At Tarmidzi, dll.
1.Sembelihan pincang yang sangat tampak kepincangannya.
Kepincangan disini dimaksudkan adalah pincang yang mengganggu dia berjalan dan membuat dia terlambat dari kawan-kawannya. Tetapi apabila hewan tersebut dapat berjalan beriringan dengan kawanannya walaupun sebenarnya dia pincang, maka sah kurbannya. Tetapi tetap lebih utama yang sempurna tidak pincang. Termasuk disini tidak sah berkurban dengan hewan yang putus kakinya.
2.Sembelihan buta sebelah matanya yang sangat nampak kebutaannya.
Yang dimaksudkan sangat nampak kebutaannya disini misalkan mata yang buta berubah fisiknya, misal dengan menonjol keluar atau cekung ke dalam. Adapun mata yang buta tapi fisiknya sama dengan mata normal, maka sah disembelih. Begitu pula hewan yang matanya rabun, sah untuk disembelih.
3.Sembelihan sakit yang sangat nampak sakitnya.
Sangat nampak sakitnya misalkan dengan menggigil, di kulitnya terlihat penyakit, dll. Adapun hewan yang misalkan tidur-tiduran terus maka sah berkurban dengannya.
4.Sembelihan kurus yang tidak berlemak / bersumsum.
Hal ini tentunya hanya dapat diketahui oleh orang yang ahli, maka apabila hewan kurban terlihat kurus tapi dinilai dia masih memiliki lemak / sumsum maka sah disembelih.

Musuh-Musuh Rosullulah SAW (seri 2)

Assalamualaikum Wr.Wb

Halo teman-teman. Hari ini aku akan melanjutkan tentang Musuh-Musuh Rosullulah SAW. Nah yg terakhir adalah

A. Musailamah Al Kazab

Menjelang Rasullulah saw wafat, banyak orang yang mengaku-anku mendapat wahyu dari allah dan diangkat menjadi nabi, dan yang pertama kali mengaku-aku nabi adalah Musailamah al kazab. Ia didukung oleh Bani Hanifah di Yamamah. Ia memperistri Sajah yang mengaku nabi dari kalangan orang kristen. Mereka berhasil menyusun pasukan besar yang berkekuatan 40.000 orang. Abu bakar ass shiddiq mengirimkan Ikrimah bin abu jahal dan Syurahbil bin Hasanah untuk memerangi Musailamah al-Kazab dan para pengikutnya. pada mulanya pasukan Islam terdesak. Akan tetapi, pasukan bantuan segeran datang di bawah pimpinan Khalid bin Walid. Pasukan Islam bertempur dengan gagah berani. Pasukan Musailamah akhirnya berhasil dikalahkan.

Pada suatu hari Musailamah al Kazab pernah mengutus 2 orang untuk menyampaikan surat kepada Nabi Muhammad SAW isinya

” Dari Musailamah rosullulah kepada Muhammad, salam sejahtera. Saya sudah bersekutu dengan kau dalam soal ini. Bumi ini buat kami separuh dan buat quraisy separuh. Akan tetapi, Quraisy golongan yang tidak suka berbuat adil.”

Nabi Muhammad SAW membalas surat tersebut dengan kalimat

” Bismilahir-rahmanir-rahim. Dari Muhammad rosullulah kepada Musailamah pembohong. Bumi ini milik allah, diwariskan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya yang bertaqwa.”

Usaha Musailamah menyerang kaum muslimin antara lain

  • melakukan kegiatan bersama-sama Laqit dan Tulaihah
  • dan mereka bertiga menyebarkan propaganda di daerahnya masing-masing. dalam melakukan propaganda terhadap Nabi Muhammad SAW, dilakukannya tanpa penyerangan. Propaganda yang mereka lakukan dengan mengatakan bahwa Muhammad adalah seorang nabi yang diutus hanya untuk golongannya. Mereka pun mengatakan bahwa dirinya juga nabi seperti Muhammad yang menerima wahyu. Di samping itu mereka menginginkan agar kekuasaan berada di tangannya sehingga dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap kaum di lingkungannya

Hal tersebut diterangkan dalam sebuah percakapan antara amr bin as (sesudah masuk islam) dan Musailamah al Kazab sebagai berikut :

Musailamah   : “Apa yang telah diturunkan kepada kawanmu  (Nabi

Muhammad SAW) pada waktu ini?”

Amr                   : “Sesungguhnya telah diturunkan kepadanya sebuah surah

ringkas, tetapi sangat mendalam.”

Musailamah   : “Surah apakah itu?”

Amr                   : “Wal asri… ”

Musailamah   : “Dan telah diturunkan juga olehku.”

Amr                   : ” Apa itu?”

Musailamah   : ” Ya wabr, ya wabr. Wa inama anta uzunani was sadr wa sa

iruka hafrun naqar (Hai marmut, hai marmut sesungguhnya

engkau punya dua telinga dan dada. dan semua jenis kamu

suka menggali dan melobangi.)”

Musailamah   : “Bagaimana pendapatmu?”

Amr                   : “Demi Allah, sesungguhnya engkau adalah pendusta.”

Begitu mendengar berita Nabi Muhammad SAW wafat, tersiar di negeri Arab. Bibit fitnah yang sudah disiapkan sejak dulu dengan mudah tersebar luas ke segenap penjuru. Fitnah itu bergerak dalam bermacam-macam bentuk sesuai dengan faktor-faktor yang menggerakannya.

Kusudahi dulu yaa…

Wassalamualaikum Wr.Wb

Musuh-Musuh Rosullulah SAW (Seri I)

Assalamualaikum Wr.Wb

Halo teman-teman. Hari ini aku akan menceritakan tentang musuh-musuh Rosullulah SAW . yaitu ada kusebutkan dibawah ini

1. Syaithan (setan)

Ini makhluk bukan manusia . biasa kita panggil “setan”. ialah musuh dari semua nabi . Ia adalah makhluk yang terkutuk dan sering menghasut manusia untuk berbuat kejahatan.

Dari zaman Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad SAW. ia adalah musuh kita semua dan sampai kapan pun ia musuh kita semua.

2. Abu Lahab

Abu lahab adalah pamanya nabi Muhammad SAW. Nama aslinya adalah Abdul Uzza bin Abdul Mutalib. Nama panggilannya Abu Utaibah. Abu Lahab sangat membenci Muhammad SAW dan ia orang yang sering menyakiti, membenci ,dan menghina Nabi Muhammad SAW. Serta meremehkan agama islam.

Kebencian Abu Lahab bermula dari dakwah Nabi Muhammad SAW. dalam jamuan makan. Dia menolak dengan kasar. Ia berkata “Tangkap Muhammad ini! kalau tidak kalian akan dikeroyok oleh semua orang arab gara-gara muhammad ini. Apabila itu terjadi, aku tidak tahu bagaimana jadinya.” Abu Thalib marah dan ia berkata ” Demi Allah, selama kami masih hidup, Muhammad akan selalu kami bela.”

Nabi Muhammad SAW pun mengadakan pertemuan yang lebih besar lagi di bukit safa. lalu Beliau berkata “Wahai saudara-saudara ku. Apakah kalian akan mempercayaiku jika di balik bukit ini ada musuh yang hendak menyerang kita pada pagi atau siang hari ini? Dengan serentak mereka menjawab ” ya kami percaya, kejujuran beliau tidak ada duanya. Saudara belum pernah berbohong. saudara adalah orang yang mendapat gelar Al-amin” beliau meneruskan “Kalau begitu dengarkanlah! aku ini adalah seorang pemberi peringatan. Allah SWT, telah memerintahkan aku untuk memperingatkan kalian. Hendaklah kalian hanya menyembah Allah SWT. Tidak ada tuhan selain Allah SWT apabila ingkar, kalian akan mendapatkan siksaan yang pedih.”

Seruan Nabi Muhammad SAW. itu membuat orang marah , sebagian yang hadir, ada yang mengatakan Nabi Muhammad SAW sebagai orang gila, namun sebagiannya yang lain hanya diam.

Abu Lahab berkata ” Apaah hanya untuk ini engkau kumpulkan kami? Celakah kau Muhammad!” sewaktu peristiwa itu turunlah surat Al-Lahab ayat 1-5.

3. Abu Jahal

Nama aslinya adalah Amr bin Hisyam. Dia termaksud orang yang menghalangi dan menentang perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Sikap Abu Jahal yang tidak baik Abu jahal diantara lain adalah mengikuti hawa nafsu yang tidak baik, mengikari Allah dan hari akhir, serta senang berbagai macam kesenangan duniawi. Abu Jahal ingin berkuasa, unggul dalam semua hal dan diturutinya perintah.

Kebencian Abu Jahal kepada Nabi Muhammad SAW tidak tanggung-Tanggung. Sejak dari yang ringgan sampai yang berat. Mula-mula nabi Muhammad SAW dibujuk untuk meninggalkan berdakwah dengan agama baru yang dibawanya dengan diberi harapan berupa dijadikan pemimpin quraisy, harta yang banyak, dll

Tawaran tersebut ditolak oleh Nabi Muhammad SAW. Oleh sebab itu, mulailah abu jahal melakukan penganiayaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Seperti

  • Diselimuti kulit unta busuk ketika sedang sujud
  • Diludahi ketika berjalan pulang pergi ke masjid
  • dilempari pasir mengenai mata Rosullulah SAW. Sehingga beliau pulang dengan merangkak-rangkak
  • Dikenai pukulan dengan kayu dan lainnya

Semua peristiwa tersebut diterima dengan tabah dan sabar oleh Rosullulah SAW, sebaliknya . Hal tersebut menjadikan abu jahal penasaran. Oleh sebab itu Target sasaran penganiayaan diarahkan kepada para pengikut Nabi Muhammad SAW. Rosullulah SAW. merasa lebih tertekan. Misalnya ketika bilal bin rabah ditindih batu di padang pasir sehingga berdarah dan Qombarah yang digantung serta dibakar sampai menemui ajalnya.

Selain diperlakukan tidak baik oleh abu jahal. Rosullulah terus dibujuk dengan halus untuk kompromi 1 tahun menyembah berhala 1 tahun menyembah Allah SWT dan seterusnya. Nabi Muhammad SAW tetap menolak dan turunlah surat Al Kafirun ayat 1-6 .

Kusudahi dulu yaa… besok kulanjutkan cerita ni…

Wassalamualaikum Wr.Wb